You are currently viewing Fikkes Unimus Gelar Angkat Sumpah Profesi & Pelepasan Lulusan

Fikkes Unimus Gelar Angkat Sumpah Profesi & Pelepasan Lulusan

  • Post author:
  • Post category:Berita

Semarang | (24/10/2019) Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan upacara angkat sumpah profesi Ners, ahli gizi dan tenaga laboratorium medik serta pelepasan calon wisudawan Ners, S1 Keperawatan, D3 Teknologi Labotorium Medis (TLM), D4 TLM, S1 Gizi dan S1 Teknologi Pangan. Acara di gelar di Majapahit Convention Ballroom. Wakil Dekan 1 Dr. Tri Hartiti, SKM, M.Kes dalam laporannya  menyampaikan bahwa angkat sumpah diikuti 900 oleh terdiri terdiri dari lulusan profesi Ners (80), S1 Keperawatan (65), S1 Ilmu Gizi (48), S1 Teknologi Pangan (5), D4 Teknologi Lahoratorium Medik (313), D3 Teknologi Laboratorium Medik (133), D3 Gizi (28), D3 Keperawatan (58), dan D3 Kebidanan (58).

Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Keperawatan dan Kesehatan (Fikkes) Unimus Dr. Tri Hartiti, SKM, M.Kes. “Lulusan yang mendapat predikat Cumlaude sebesar 327 orang (38,06%). Lulusan terbaik program stusi (prodi) Profesi Ners Bella Maulia Indah Kurniawati (IPK 4,00), Prodi S1 Keperawatan (IPK 3,74), Prodi D3 Ilmu Gizi Meidy Eka Hera Setyawati (IPK 3,59), prodi D3 Gizi Yuni Safaratul Amanah (IPK 3,90), prodi D3 Teknologi Laborarorium Medik Diniati Mardhotillah (IPK 3,80), prodi D4 Teknologi Laboratorium Medik Salis Setyawati (IPK 3,71). Lulusan terbaik D3 Kebidanan Nawang Retna (IPK 3,58), kowalskypage prodi S1 Teknologi Pangan Irma Fitriana Ardi Kusumawati dengan (IPK 3,73)” terang Dr. Titi. “Sampai saat ini Fikkes Unimus telah meluluskan 8.701 lulusan yang telah mengabdikan diri di berbagai instansi dalam dan luar negeri” jelasnya. Ditambahkan oleh Dr. Titi bahwa kegiatan angkat sumpah profesi adalah salah satu syarat untuk memperoleh Surat Tanda Registrasi (STR)  tenaga kesehatan selain kelulusan uji kompetensi.

Hadir untuk melantik tenaga kesehatan adalah pengurus DPW PPNI Jawa Tengah  Dr. Arwani, SKM, BN.Hons, MN, Ketua DPD IBI Jawa Tengah Endang Suwartiningsih, Wakil Ketua DPW Patelki Jawa Tengah H. Suwandi, S.Sos dan DPP PERSAGI Bambang Hariyanto, bdsmvids.net, SKM, M.Si. Sumpah profesi tenaga kesehatan diakhiri dengan penandatanganan naskah sumpah oleh perwakilan masing-masing profesi kesehatan di depan pimpinan organisasi profesi dan disaksikan oleh rohaniawan. Hadir juga dalam acara angkat sumpah profesi, Perwakilan Dinkes Provinsi Jawa Tengah, Dekan Fikkes yang juga menjadi Wakil Rektor I Unimus Dr. Budi Santosa, M.Si.Med, para wakil dekan dan para Kaprodi di lingkungan FIKKES Unimus. Dekan Fikkes Dr. Budi Santosa, M.Si.Med dalam sambutannya, menyatakan bahwa momen angkat sumpah sekaligus pelepasan calon wisudawan/wisudawati mahasiswa Fikkes Unimus harus dijadikan sebagai momen perubahan dan tujuan sumpah profesi mendidik tenaga kesehatan agar memiliki karakter yang baik. Dekan berharap lulusan Fikkes Unimus tidak ada yang terbentur masalah karena melanggar kode etik profesi. “Dalam melaksakan tugas harus selalu mengingat bahwa apa yang kita kerjakan kelak akan di minta pertanggung jawabannya, artinya tanggung jawab tugas kita tidak hanya kepada manusia tapi juga kepada Tuhan. Ada banya hal yang dapat memicu pelanggaran etika antara lain faktor ekonomi, aturan yang masih abu-abu juga faktor lingkungan. Lulusan harus melihat mana yang benar dan mana yang kurang tepat sesuai dengan kode etik profesi” tambahnya.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (dr. Yuliyanto Prabowo, M.Kes) dalam sambutan tertulis yang disampaikan oleh Ka. Bidang Penanggulangan dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah (dr. Tatik Murhayati, M.Kes) menyampaikan bahwa tenaga kesehatan senantiasa berpegang teguh pada etika profesi, sehingga setiap tenaga kesehatan harus mengangkat sumpah sebelum terjun melakukan pelayanan di masyarakat. Sumpah yang diucapkan memiliki tanggung jawab moral terhadap diri sendiri, pasien dan Tuhan” pesannya. “Saat ini telah memasuki era industri 4.0, dimana teknologi informasi telah menjadi basis dalam kehidupan manusia. “Segala hal tanpa batas dengan pengunaan daya komputasi tidak menutup kemungkinan kedepan ada beberapa pekerjaan tenaga kesehatan yang dapat digantikan oleh mesin atau robot. Sebagai pembeda kami harapkan para tenaga kesehatan harus mengembangkan integritas, karakter, sisi humanisme, caring dan juga leadership yang mampu bersaing secara nasional dan internasional“ harapnya. Kadinkes Provinsi Jawa Tengah juga berpesan kepada lulusan Fikkes bahwa kelulusan bukan merupakan akhir proses tapi awal menjalani proses selanjutnya. Kadinkes juga memesankan agar lulusan terus mengembangkan diri dengan continuing education.

Reportase UPT Humas dan Protokoler