UNIMUS ǀ Sabtu (02/01/2016) Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) menyelenggarakan “Lokakarya Pendirian Magister Terapan Teknologi Laboratorium Medik” bertempat di Gedung NRC Unimus. Menghadirkan narasumber: Direktur Pembinaan Kelembagaan Pendidikan Tinggi Kemenristek Dikti (Dr. Totok Prasetyo, B. Eng., MT.), Ketua DPP PATELKI (Entuy Kurniawan, S.Si., MKM.), dan Ketua Asosiasi Pendidikan Tinggi Analis Kesehatan Indonesia (Dra. Estu Lestari, MM.), kegiatan lokakarya dibuka oleh Rektor Unimus (Prof. Dr. Masrukhi, M.Pd.) didampingi Dekan FIKKES Unimus (Edy Soesanto, SKp., M.Kes.).
Disebutkan dalam UU Tenaga Kesehatan no. 36 tahun 2014 bahwa salah satu tenaga kesehatan adalah ahli teknologi laboratorium medik dengan nomenklatur jenjang Diploma III dan Diploma IV. Diatur dalam Permenkes no. 42 tahun 2015 mengenai aspek kewenangan ahli teknologi laboratorium medik yaitu melakukan verifikasi dan validasi hasil pemeriksaan laboratorium, sehingga kompetensi lanjut berupa kemampuan menganalisis metoda pemeriksaan sangat dibutuhkan dan hal ini dapat diperoleh melalui pendidikan lanjut Magister terapan. Profil Magister Teknologi Laboratorium Medik (TLM) terdiri dari peneliti terapan, konselor bidang teknologi laboratorium medik, inovator, manager laboratorium medik, dan tenaga pendidik. Berdasar pemikiran tersebut, maka Program Studi Analis Kesehatan Unimus menginisiasi lokakarya“Pendirian Magister Terapan Teknologi Laboratorium Medik”.
Dr. Totok Prasetyo menyampaikan “Syarat pembukaan program studi baru di sebuah PTS yaitu memenuhi syarat minimum akreditasi program studi sesuai SNPT dan untuk mendirikan program Magister maka paling sedikit dua program studi yang relevan pada program studi sarjana terakreditasi B”. Kedua syarat tersebut sudah dapat dipenuhi oleh Unimus karena program studi DIII dan DIV Analis Kesehatan sudah memperoleh akreditasi B. Ditambahkan oleh Entuy Kurniawan, S.Si., MKM bahwa masih langkanya jumlah manajer laboratorium medik (manajer mutu, teknik dan pengembangan) dan belum terpenuhinya lingkup kompetensi teknologi laboratorium medik merupakan suatu hal yang mendasari pentingnya peningkatan jenjang pendidikan ahli teknologi laboratorium medik. Hal ini ditekankan pula oleh Dra. Estu Lestari, MM, “Kita harus mendukung pendirian Magister terapan teknologi laboratorium medik oleh Unimus sebagai upaya untuk menginisiasi peningkatan jenjang pendidikan S2 TLM di Indonesia”.
Kegiatan lokakarya dilanjutkan oleh workshop penyusunan kurikulum Magister terapan teknologi laboratorium medik. Workshop diikuti oleh semua peserta lokakarya yang merupakan anggota AIPTAKI dan PATELKI yang hadir meliputi: Poltekkes Jakarta III, Poltekkes Jogjakarta, Poltekkes Surabaya, Poltekkes Semarang, KaLab RSUD Tugurejo, KaLab RSUD Kota Semarang, Laboratorium Klinik Kota Semarang, dan alumni DIV Analis Kesehatan Unimus.